PENCARIAN

Kamis, 19 November 2009

PEMUDA DAN ROKOK


Pemuda dan rokok

Bikin hidup lebih redup

Judul diatas bukan untuk bercanda ataupun menakuti tapi sebagai bentuk keperihatinan terhadap generasi muda yang semakin lekat dengan kata rokok. Pemuda adalah generasi ujung tombak bangsa, karana ditangan para pemudalah massa depan bangsa diperjuangkan. Tapi bagaimana bila para pemudanya terpengaruh oleh budaya yang menjadi salah satu dari penyebab kematian terbesar di negeri ini yaitu budaya merokok. Tentu saja hal ini akan menghambat kemajuan sebuah Negara ketika para pemudanya yang seharusnya sedang giat belajar di sekolah tapi mereka malah nongkrong – nongkrong di pinggir jalan sambil menghisap rokok. Para pemuda yang seharusnya menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas yang bisa membangun mental dan pengetahuan mereka tapi mereka malah menyibukkan diri dengan batang – bantang rokok yang sebenarnya tidak membawa dampak positif bagi mereka selain penyakit – penyakit yang akan mereka terima. Sekarang ini banyak sekali para pemuda yang terjebak atau sengaja masuk kedalam lingkaran asap ini, mereka bukan hanya dari kalangan mahasiswa atau pemuda pengangguran saja tetapi juga sudah merambah hingga ke pemuda berseragam putih abu – abu, dan putih biru bahkan yang lebih parah lagi bahaya ini juga sudah merambah hingga ke bangku sekolah dasar.

Mengapa mereka sampai merokok ?

Jawabannya adalah karena mereka ingin mendapat perhatian dari lingkungannya, ingin dianggap lebih keren, ingin dianggap lebih dewasa dan mungkin ingin dianggap lebih jago. Para pemuda ini beralasan bahwa dengan merokok mereka akan dianggap lebih disbanding teman - teman mereka yang tidak merokok, menurut pendapat mereka bahwa pemuda yang tidak merokok adalah para pemuda yang lemah, yang kurang pergaulan dan bahkan ada anggapan apabila pemuda tidak merokok adalah pemuda yang kemayu sehingga rokokpun menjadi senjata andalan mereka untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka. Demi sebatang rokok para perokok muda ini dengan senang hati menggunakan uang jajan mereka untuk membeli rokok karena kebanyakan para perokok yang masih berada di bangku sekolah belum memiliki pekerjaan dan masih bergantung pada pemberian orang tua sehingga uang jajan adalah jalan untuk mendapatkan rokok, yang lebih ironis lagi para perokok – perokok muda ini menggunakan uang sekolah yang sebetulnya di berikan orang tua untuk menunjang pendidikan mereka dan bahkan mereka berani mencuri hanya untuk membeli rokok. Seperti beberapa kasus kejahatan yang pelakunya para pemuda, motif dari kejahatan ini kebanyakan adalah sebagai uang untuk membeli rokok.

Budaya buruk para pemuda ini semakin dipermudah dengan banyaknya merk – merk rokok yang beredar di pasaran, berbagai macam iklan rokok di media massa dan di pinggir – pinggir jalanpun turut menambah ketertarikan para pemuda untuk menjadikan rokok sebagai bagian dari hidup mereka. Mereka para pemuda ini tidak sadar bahwa industri – industri rokok telah menggiring mereka secara perlahan – lahan kedalam lembah penjajahan baru yang akan menggerogoti merka dari dalam. Mereka tidak tahu bahwa industri rokok telah menjajah Indonesia dengan produk-produk yang membahayakan generasi muda Indonesia. Keterlibatannya yang agresif di bidang beasiswa pendidikan, kesenian, dan olahraga, seakan menjadi satu-satunya penyelamatan nafas kehidupan para siswa, seniman, dan atlet dalam berkreasi dan berprestasi. Hal ini merupakan bentuk penjajahan non fisik dengan korban utama para pemuda bangsa ini.

Sudah sepantasnyalah para pemuda ini sadar bahwa bahaya rokok sangat nyata dihadapan mereka, begitu banyak masalah yang akan mereka hadapi bila mereka tetap menghisap rokok seperti banyaknya penyakit yang akan bersarang di tubuh mereka di akibatkan dari menghisap nikotin dalam rokok, berpa banyak materi yang mereka hamburkan hanya untuk membeli rokok yang seharusnnya bisa mereka gunakan untuk menunjang pendidikan mereka, berapa banyak perilaku mereka yang berubah akibat tekanan untuk mendapatkan sebatang rokok. Tentu sebagai generasi muda kita tidak ingin bila mas amnuda kita akan terbuang percuma untuk hal – hal yang akan merugikan masa depan kita sendiri. Masih banyak hal lain yang lebih positif yang bisa kita lakukan untuk membuat perhatian lingkungan tertuju pada kita. bukan dengan cara merokok tetapi dengan cara berlomba – lomba meraih prestasi yang nantinya bisa kita banggakan untuk meningkatkan popularitas bila itu yang diharapkan dari merokok. Semoga apa yang ditulis ini menjadi referensi bagi para pemuda untuk mulai meninggalkan budaya merokok dan menggantinnya dengan budaya yang positif yang akan akan menjadikan mereka sebagai sebenar – benarnya pemuda, pemuda yang menjadi ujung tombak bangsa. Dan dalam rangka sumpah pemuda marilah kita kembalikan kejayaan para pemuda untuk bangkit menata bangsa dengan semangat yang tinggi, jiwa yang bersih dan tubuh yang sehat.



Sabtu, 16 Mei 2009

assalamu'alaikum wr wb.....

afwan kalau sudah lama tidak ada postingan baru di blog ini........

ini di karenakan kurangnya kegiatan KAMMI Komsat Kukar beberapa bulan belakangan ini. selain itu juga dikarenakan ane sebagai pemilik blog ini (karena blog ini belum ada persetujuan dari Humas) jarang punya waktu banyak di depan komputer untuk menulis postingan, itu di karenakan kesibukan ane atas pekerjaan yang di amanahkan kepada ane dan juga banyaknya tugas dan mata kuliah yang tidak teratur.

kamaren tepatnya hari selasa tanggal 12 Mei 2009 KAMMI Komsat Kukar melakukan silaturahmi ke Kejari Kutai Kartanegara. dalam kunjungan ini kader - kader KAMMI di terima oleh Kepala kejari yang baru Bapak
Jumil Ilyas dan beberapa orang kepala bagiannya seperti kepala bidang intelejen, kepala bidang pidana khusus, dan kepala bidang keuangan.

dalam silaturahmi ini KAMMI mengaharapkan agar kepala kejari yang baru bisa membuat permasalahan (kasus) terutama masalah korupsi di kukar bisa terselesaikan.